Selasa, 10 Juni 2014

Lirik Petualangan Sherina

   
    Saya adalah salah satu orang yang sangat suka mendengarkan musik. Tetapi sejauh ini musik-musik di Indonesia sudah tidak sebagus zaman saya masih kecil. Ada beberapa lagu yang masih saya suka dengar walaupun lagu itu sudah lama, salah satunya adalah lagu Petualangan Sherina. Lagu ini berasal dari film Petualangan Sherina pada tahun 2000.

    Alasan saya menyukai lagu ini karena, saat saya masih kecil. Ibu saya sering memutarkan lagu berjudul Petualangan Sherina ketika kami bepergian, sampai akhirnya lagu ini baru bisa saya rasakan liriknya ketika saya sudah kelas 2 SMP. Saya masih suka mendengarkan lagu ini sampai sekarang, bahkan ketika sebelum tidur, bosan, belajar, ataupun saat naik kereta. Bagi saya lagu ini sangat istimewa karena  mengingatkan saya akan sebuah kenangan pada saat saya masih kecil.

Lirik dari Petualangan Sherina

Bila kita dapat memahami

Matahari menemani

Kita dalam kehangatan

Hingga sang rembulan bersenandung

Menina bobokan seisi dunia

Dalam lelap setia tanpa terpaksa

Bila kau dapat mengerti sahabat adalah setia

Dalam suka dan duka kau kan dapat berbagi rasa untuknya

Begitulah seharusnya jalani kehidupan
      
Setia....setia...setia dan tanpa terpaksa

Mengapa bintang bersinar

Mengapa air mengalir

Mengapa dunia berputar

Lihat segalanya lebih dekat dan kau kan mengerti


Begitulah lirik dari lagu Petualangan Sherina, jadi apa kalian tertarik dan ingin menonton filmnya? Jika kalian tertarik carilah filmnya di youtube dengan keyword "Petualangan Sherina". :)

10 Film Tahun 2000-an

   Mungkin banyak banget orang yang bilang saya ini adalah orangnya lawas, yang sukanya film atau lagu-lagu yang udah zaman dulu. Tapi harus gue akuin kalo lagu atau film zaman dulu itu jauh lebih bagus daripada zaman sekarang, ya walaupun sekarang beberapa perfilman Indonesia sudah mulai berkembang dan memberikan contoh-contoh yang baik lagi. Saya cuman pengen share nih dan mungkin bisa jadi beberapa recommend kalo kalian pengen nonton film Indonesia tapi ngga tau apa.
Ada sekitar 10 film Indonesia di tahun 2000an yang saya suka yaitu:

1. Ada Apa Dengan Cinta (2002)


   Film yang dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo, Nicolas Saputra, Titi Kamal ini pernah masuk nominasi dan medapatkan Piala Citra Festival Film Indonesia 2004. Soundtrack film ini pun dinyanyikan oleh penyanyi yang kita sudah kenal jelas yaitu Melly Goeslaw.
   Ada Apa Dengan Cinta ini menceritakan tentang Percintaan di masa-masa SMA,  Cinta (Dian Sastrowardoyo) sebagai seorang pelajar SMA. Ia langganan juara lomba puisi di sekolahnya yang rutin diadakan tiap tahun. Di sekolah, juara lomba puisi tahun ini akan diumumkan. Seluruh siswa yakin Cinta yang akan menjadi juara. Namun justru pemenangnya tahun ini adalah Rangga (Nicholas Saputra). Karena Cinta dan teman-temannya adalah pengurus mading sekolah, ia akan mewawancarai Rangga. Namun Rangga adalah tipe laki-laki pendiam, penyendiri dan "dingin". Saat Cinta berbicara dengan Rangga, ia melihat buku yang dipegang Rangga (buku AKU karya Syumandjaya). Lalu Cinta memberinya surat dan membuat Rangga emosi. Dan tanpa disengaja bukunya terjatuh. Cinta segera memungutnya. Dan membawa pulang buku itu untuk dibaca.
   Pada akhir cerita, Rangga yang saat itu akan berencana pindah sekolah ke San Francisco dari asal negara Amerika Serikat, mencoba menelepon Cinta untuk berpamitan. Namun Cinta justru tetap menjauh dari Rangga. Cinta yang menyadari cinta sejatinya itu, segera menyusul ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Di sana Cinta bertemu dengan Rangga. Ia meminta Rangga untuk membatalkan niatnya sekolah di luar negeri. Namun Rangga tetap pergi meninggalkan Cinta-nya. Ia memberi Cinta buku yang pada halaman terakhirnya terdapat puisi Rangga yang berjudul "Ada Apa dengan Cinta?". Rangga berjanji akan kembali di saat bulan purnama tiba ke Bandar Udara Internasional San Fransisco.



2. Petualangan Sherina (2000)

   Film anak-anak ini adalah salah satu film favorit gue sampai saat ini. Menurut gue film Petualangan Sherina ini adalah salah satu film kejayaan anak-anak di masanya. Film yang dibintangi oleh Sherina Munaf, Derby Romero, Didi Petet, Mathias Muchus dan lainnya.
   Petualangan Sherina ini menceritakan tentang Ayah Sherina (Sherina Munaf), yaitu Darmawan (Mathias Muchus), insinyur pertanian, yang mendapatkan pekerjaan pertanian sesuai dengan impiannya. Ia mengajak Sherina untuk ikut pindah ke Bandung Utara. Di sekolahnya yang baru, ia mendapat musuh, yang bernama Sadam (Derby Romero), yang ternyata anak dari majikan Darmawan, Ardiwilaga (Didi Petet).
  Hal ini diketahui Sherina saat berliburan ke rumah Ardiwilaga. Saat itu mereka sedang libur sekolah 3 hari, lalu saaat mereka masuk mereka harus mempunyai karangan selama liburan. Akhirnya Sherina dan Sadam pun memulai perjalanannya, yang dimulai dengan keisengan mereka untuk sampai Boscha hanya dengan berjalan kaki. Di dalam kesempatan ini permusuhan kedua anak tadi berubah menjadi persahabatan, karena keduanya diculik oleh Pak Raden (Butet Kertaradjasa), suruhan Kertarejasa (Djaduk Ferianto), yang menguasai tanah pertanian Ardiwilaga, untuk proyek propertinya.



3. 30 Hari Mencari Cinta (2004)



      Film yang dibintangi oleh Nirina Zubir, Maria Agnes,Dinna Olivia, dan Revaldo. Soundtrack film ini pun dinyanyikan oleh Band yang sampai saat ini lagunya mungkin masih terasa dalam benak kita yaitu Band Sheila On 7.
  Film 30 Hari Mencari Cinta ini menceritakan tentang Keke (Dinna Olivia), Gwen (Nirina Zubir) dan Olin (Maria Agnes) yang menjadi sahabat karib sejak SMA. Bersama-sama setelah mereka masuk Universitas, ketiga gadis ini tinggal di rumah orang tua Olin. Meskipun mereka berbeda jurusan di universitas selalu ada hal yang bisa mereka lakukan bersama setelah kuliah seperti makan pizza bersama, menyewa video dan menonton film bersama di rumah.
Suatu malam, ketika mereka menyaksikan film Titanic, hati mereka tersentuh. Mereka baru sadar setelah sekian lama, mereka telah kehilangan dan tidak menghiraukan suatu hal yang sangat penting yaitu CINTA. Satu-satunya pria yang mereka kenal adalah Bono, tetangga mereka. Akibat mereka selalu berjalan bersama tanpa pernah didampingi oleh laki-laki, mereka dijuluki "the lesbians" oleh gang musuh mereka yang dipimpin oleh Barbara.
Oleh sebab itu, mereka berpikir untuk mendapatkan kekasih. Akan tetapi ide ini malah membuat persahabatan mereka retak karena mereka akhirnya bertaruh satu sama lain untuk menentukan siapa yang paling cepat mendapatkan kekasih. Taruhannya adalah untuk menemukan cinta dalam 30 hari. Pemenangnya akan dilayani oleh yang kalah selamanya.

4. Joshua Oh Joshua (2001)


  Joshua oh Joshua adalah film drama musikal Indonesia yang dibintangi oleh Joshua Suherman, Desi Ratnasari, Anjasmara, Mega Utami dan sebagainya.
  Film ini menceritakan tentang sebuah  dua anak jalanan yang harus mencari uang sepulang sekolah. Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk mengamen atau membantu membawakan barang belanjaan. Mereka tetap riang dan suka bernyanyi sambil berlari-lari. Jejen (Mega Utami) punya ibu kandung yang baik, sedangkan Jojo (Joshua Suherman) hidup dengan ibu Angkatnya, Nani (Cut Keke), yang kejam, 
padahal di sekolah Jojo selalu rangking satu.
  Jojo sebenarnya bukan anak kandung Nani dan suaminya, Gito (Eeng Saptahadi), yang selama ini membesarkannya. Ketika kecil bayi Jojo diambil Mpok Ati (Inggrid Widjanarko), perempuan tidak waras, yang kemudian di tinggalkan di suatu tempat. Di situlah Gito menemukannya. Orangtua kandung Jojo adalah orang kaya yang baik hati.


5. Catatan Akhir Sekolah (2005)


  Film ini berkisah tentang 3 anak SMU yang ingin membuat sebuah film dokumenter tentang sekolahnya yang akan dipasang pada pentas seni akhir tahun. Film ini dibintangi oleh Marcel Chandrawinata, Raymon Y. Tungka, Vino G. Bastian, Christian Sugiono dan lainnya.
  Adapun synopsis film ini adalah Agni (Raymon Y. Tungka), Arian (Vino Bastian) dan Alde (Marcel Chandrawinata) adalah 3 sahabat sejak mereka kelas 1 SMA, hingga kini mereka kelas 3 SMA. Agni adalah anggota klub film sekolah, namun filmnya selalu ditolak oleh anggota yang lain. Alde anak orang kaya yang aktif di ekskul band, banyak wanita yang tergila-gila padanya. Sedangkan Arian adalah anggota ekskul mading, namun hanya menjabat sebagai pemegang kunci mading.
   Mereka memiliki kepala sekolah yang selalu semena-mena, hal apapun selalu diukur dengan uang. Mereka bertiga pun membuat sebuah film dokumentasi hingga kejahatan sang kepala sekolah pun terungkap.
   Namun, dalam proses pembuatan film ini, banyak halangan yang ditempuh. Seperti Agni yang masih memendam perasaan kepada mantan pacarnya, Alina (Joanna Alexandra). Sedangkan Alina kini telah menjalani kasih dengan Ray (Christian Sugiono), walau Alina sering kali dikasari oleh Ray tapi Alina masih tetap bertahan dengan Ray. Selain itu, Alde juga memendam rasa pada sahabat Alina yang bernama Ratih (Nadia Rachel), namun Alde tidak berani mengungkapkan karena Ratih adalah anak pedagang Somay dikantin sekolah.



6. Nagabonar Jadi 2 (2007)


   Nagabonar Jadi 2 adalah sebuah film Indonesia  yang merupakan sekuel dari film Naga Bonar pada tahun 1987. Film ini meraih penghargaan sebagai Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2007 dan Movie of the Year dari Guardians e-Awards.
   Film ini menjadi film terlaris pada tahun 2007 dengan meraih penjualan tiket sebanyak 2,4 Juta penonton.
   Film ini dibintangi oleh beberapa artis yang namanya tidak asing lagi yaitu Tora Sudiro, Deddy Mizwar, Wulan Guritno, Jaja Mihardja, Indra Birowo dan lain sebagainya.
   Cerita tentang Nagabonar adalah meveritakan hubungan Nagabonar (Deddy Mizwar) dan Bonaga (Tora Sudiro) dalam suasana kehidupan anak muda metropolis. Bonaga, seorang pengusaha sukses, mendapat proyek pembangunan resort dari perusahaan Jepang. Sialnya, lahan yang diincar perusahaan Jepang tersebut tak lain adalah lahan perkebunan sawit milik ayahnya Nagabonar. Maka Bonaga pun memboyong ayahnya ke Jakarta agar dia bisa membujuk Nagabonar menjual lahan tersebut.
   Usaha Bonaga tak berhasil. Kekeraskepalaan Nagabonar untuk mempertahankan lahan perkebunan (di mana di sana juga terdapat makam istri, Ibu dan temannya si bengak Bujang) semakin menjadi-jadi ketika tahu calon pembeli tanahnya adalah perusahaan Jepang (yang masih dianggapnya penjajah).
   Sementara Nagabonar dan Bonaga berusaha untuk saling memahami cara pandang dan nilai-nilai satu sama lain, tenggat waktu untuk Bonaga semakin mendekat.Namun, pada akhirnya Bonaga membatalkan perjanjian tersebut, karena ia tahu ayahnya sebenarnya berat untuk menyetujui hal tersebut, ia tidak mau membuat ayahnya sedih, karena ia sangat menyayangi ayahnya.



7. Mengejar Matahari (2004)


   Mengejar Matahari adalah film drama tahun 2004 dari Indonesia mengisahkan persahabatan empat pemuda miskin Jakarta dari kecil hingga remaja. Film ini dibintangi oleh Wingky Wiryawan, Fedi Nuril, Udjo Project Pop, dan Fauzi Baadilla. Film ini masuk pada Nominasi Piala Citra .
    Film ini berkisah tentang persahabatan Ardi, Damar, Nino dan Apin yang terjalin sejak mereka masih kanak-kanak. Suatu hari mereka melihat Obet (Ade Habibi) membunuh seorang anak dan melaporkannya ke polisi.
   Sementara itu, di tengah mereka datanglah gadis cantik bernama Rara (Agni Arkadewi) yang kemudian dekat dengan Ardi. Kedekatan Ardi dan Rara menjadikan persahabatan mereka retak. Sejak kecil mereka punya ritual bermain yang unik yang mereka namakan mengejar Matahari. Mereka akan berlari dari satu titik ke titik lain di kompleks rumah susun tempat tinggal mereka, saling bersaing siapa yang akan sampai terlebih dulu.
   Konflik bukan hanya seputar persahabatan mereka, tetapi juga masing-masing pribadi. Nino adalah anak orang kaya, paling dewasa dan pendiam. Damar tinggal hanya dengan ibunya yang jarang di rumah. Ia tumbuh menjadi anak yang amat pemarah dan gemar berkelahi. Ardi anak pensiunan polisi yang tertekan oleh kekerasan sikap bapaknya. Sementara Apin adalah yang paling jenaka di antara mereka. Ia selalu bermimpi kelak akan menjadi sutradara dan merekam seluruh aspek kehidupan yang tak mungkin terulang lagi.



8. Denias, Senandung Diatas Awan (2006)


   Denias, Senandung di Atas Awan adalah film yang disutradari oleh John de Rantau dan diproduksi pada tahun 2006, dibintangi antara lain oleh Albert Thom Joshua Fakdawer, Ryan Stevano William Manoby , Ari Sihasale, Nia Zulkarnaen dan Marcella Zalianty.
Film Denias, Senandung di Atas Awan berhasil masuk panitia seleksi Piala Oscar tahun 2008. Selain Denias, film Opera Jawa dan The Photograph juga sempat ingin diseleksi. 
Tapi akhirnya hanya Denias yang terpilih diseleksi utk kategori film asing.
   Film ini menceritakan tentang perjuangan seorang anak suku pedalaman Papua yang bernama Denias untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Seluruh setting lokasi dilakukan di pulau Cendrawasih ini. Cerita dalam film ini merupakan adaptasi dari kisah nyata seorang anak Papua yang bernama Janias. Dalam film ini juga dapat kita lihat keindahan provinsi Papua yang berhasil direkam dengan begitu indahnya.
selain itu kesulitan dan perjuangannya dalam meraih cita-citanyapun tergabar dan diceritakan dengan baik di dalam film ini



9. Doa yang Mengancam (2008)


   Doa yang Mengancam merupakan film Indonesia yang dirilis pada tahun 2008 yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini dibintangi antara lain oleh Aming, Titi Kamal, Ramzi, Deddy Sutomo, Nani Widjaja, Jojon, Zaskia Adya Mecca, Cahya Kamila, Cici Tegal, Rini Yulianti, dan Asrul Dahlan.
   Madrim, seorang kuli angkut, merasa dirinya bernasib paling malang di dunia. Kawannya, Kadir, seorang penjaga mushola menyarankan agar Madrim rajin salat. Madrim mengikuti nasihat ini tapi nasibnya tak kunjung berubah. Sebuah peristiwa perampokan mengilhami Madrim. Dalam doanya ia mengancam Tuhan dan memberi tenggat waktu tiga hari. Jika doanya tidak terkabul, ia akan berpaling ke setan.
   Pada hari ketiga, petir menyambar Madrim dan ia jatuh pingsan. Ia ditolong penduduk desa. Setelah sadar, tiba-tiba Madrim memiliki kemampuan yang dapat mengetahui keberadaan seseorang hanya dengan melihat fotonya. “Kemampuan melihat” ini dimanfaatkan polisi untuk melacak keberadaan para buron. Puluhan buron berhasil ditangkap polisi atas “petunjuk” Madrim.
   Hal ini meresahkan Tantra, seorang “buron kerah putih” yang kaya raya. Ia menculik Madrim dan menahan di apartemennya dengan memberinya gaji buta dan pengawalan ketat. Madrim pun seketika hidup berkecukupan. Madrim lagi-lagi mengancam Tuhan agar ia dibebaskan dari “kemampuan lebih”-nya yang ternyata justru menyiksa dirinya. Kadir menduga, jangan-jangan “kemampuan lebih” itu bukan pemberian Tuhan, tapi pemberian setan. Maka Madrim pun “menggugat setan”.
   Lagi-lagi Madrim mengalami koma. Setelah siuman, ia bukannya kehilangan kemampuan, tapi kemampuannya justru bertambah. Ia bukan saja bisa melihat gambaran seseorang saat ini, tapi juga gambaran di masa mendatang! Dalam tempo singkat kekayaan Madrim meningkat. Tapi ia tak kunjung bahagia karena ia justru tak mampu melacak keberadaan istrinya sendiri. Ia pun memohon pada Tuhan agar dipertemukan dengan istrinya.



10. Dealova (2005)

   Dealova adalah sebuah film drama yang diproduksi pada tahun 2005 oleh rumah produksi Flix Pictures. Skenario film ini ditulis oleh Hilman Hariwijaya yang diadaptasi dari novel teenlit (literatur remaja) best seller karya Dyan Nuranindya yang berjudul sama. Dibintangi oleh Evan Sanders, Ben Joshua, Jessica Iskandar, Doni Dealova.
Film ini juga didukung dengan beberapa lagu dari Band Dealova, Once, Bunga Citra Lestari.
   Seorang siswi cantik dari SMU Persada bernama Karra. Di sekolah, Karra dikenal sebagai sosok yang cukup pintar, nakal, dan jago basket. Sementara itu, di rumah, ia dikenal sebagai sosok yang manja sekaligus cuek. Kehidupan di sekolah dan di rumah inilah yang membawa Karra masuk dalam kehidupan dua pria yakni Dira dan Ibel.
   Dira yang jago basket pertama kali dikenal Karra di sekolah. Perkenalan mereka diawali dari sebuah lapangan basket. Sedangkan, Ibel yang jago gitar pertama kali dikenal Karra di rumah Karra. Ibel adalah teman kuliah sekaligus sahabat karib abang Karra, Iraz. Lewat karakter dan cara berbeda, Dira dan Ibel berusaha menyampaikan rasa kasihnya pada Karra.

Bagi Karra, Dira yang sering ketus, galak, dan kurang ajar seolah selalu ingin menyakiti dirinya ternyata lebih menarik perhatiannya ketimbang Ibel yang penuh perhatian dan senantiasa berupaya menyenangkannya. Tak heran, bila akhirya Dira dipilih Karra menjadi pacarnya. Untuk itu, Ibel pun harus berbesar hati terhadap pilihan Karra. Sayang, hubungan kasih Dira dan Karra tak melulu berjalan mulus. Pertengkaran kerapkali mewarnai hubungan mereka. Saat keduanya bertekad untuk lebih saling menyayangi dan tak lagi saling menyakiti, Karra harus menghadapi sebuah kenyataan pahit, Dira tergolek tanpa daya di sebuah rumah sakit. 
   Ternyata, selam ini Dira mengidap penyakit kanker otak. Selama ini, Dira selalu ketus dan galak kepada orang karena dia sudah tidak punya semangat hidup lagi. Tapi sejak bertemu dengan Karra, Dira berubah dan memiliki semangat hidup kembali. Dira pun akhirnya meninggal.


Senin, 12 Mei 2014

Kenangan di masa kecil

   Pernah sadar ngga sih kalau lagu, permainan dan kartun anak-anak di Indonesia udah ilang gitu aja? Seakan-akan semua lagu dan kartun udah terkontaminasi sama hal-hal yang berhubungan dengan orang dewasa. Saya disini memang bukan pengamat dalam hal seperti itu, tapi saya sampai saat ini sangat menyukai hal yang bersangkutan dengan anak-anak.
   Di tahun yang serba modern ini harusnya kita dapat membuat banyak hal yang lebih menarik lagi untuk anak-anak, agar anak-anak itu tidak sibuk dengan apa yang mereka punya saja. Saya merasa anak-anak zaman sekarang tidak mengetahui apa itu permainan seperti congklak, egrang, petak jongkok, petak umpet, bekel, dsb. Karena anak zaman sekarang terlalu asik dan sibuk bermain dengan gadgetnya, sehingga lupa akan dunia luar yang ternyata sangat indah.
   Gadget itu memang dibutuhkan dalam kebutuhan sehari-hari, akan tetapi bukan berarti barang itu dijadikan prioritas dalam hidup, khususnya anak-anak. Harusnya anak-anak zaman sekarang tidak terpaku pada gadget tersebut. Gadget mebawa pengaruh positif, akan tetapi pengaruh negative juga pasti ada.
  
    Setelah membahas gadget, sekarang saya akan membahas lagu anak. Masih ingatkah kalian potongan lirik ini "Guruku tersayang guruku tercinta tanpamu apa jadinya aku? Tak bisa baca tulis mengerti banyak hal…"
Nah kalau ada yang inget, berarti dia peduli sm lagu anak-anak! Kenapa saya mengambil potongan lirik itu? Karena potongan lirik itu menggambarkan bahwa ternyata jasa seorang guru memang sangat berarti untuk masa depan kita. Bayangkan saja jika tidak ada guru di dunia ini, maka akan jadi apakah kita? Jadi saya rasa lagu anak-anak perlu di publikasikan lagi, banyak anak-anak ataupun pengarang lagu zaman sekarang yang harus mulai memikirkan masa depan anak-anak kecil untuk masa depannya.
   Saya adalah salah satu penggemar lagu, film, dan permainan pada tahun 2000an. Pada saat itu, sedang gempar-gemparnya mainan yang bernama tamagotchi, dan menurut saya mainan ini adalah permainan yang lebih menarik daripada games-games yang ada sekarang, Entah mengapa walaupun hanya menjaga hewan, memberinya makan, dan lain sebagainya saja, saya dapat menyimpulkan bahwa "kita harus merawat serta menjaga hal yg kita punya." Sementara games-games yang beredar sekarang terlihat banyak yg kurang mendidik.
    Jadi apa kalian semua yang hidup pada tahun 2000an kangen akan masa itu? Hidup di zaman modern itu sulit, karena persaingan yang ketat dan rasa solidaritas yang mulai pudar. Sementara dulu, saat permainan tradisional masih dijalani, banyak kebahagiaan dan kenangan yang didapat. Dan dengan permainan tradisional pun kita sudah banyak mengeluarkan keringat tanpa harus berolahraga terlalu lama, mengasah otak dan berpikir pun dibutuhkan dalam permainan-permainan tradisional ini. Jadi, bagaimana pendapat orangtua ataupun pemerintah untuk menangani masalah ini? :)

Selasa, 21 Januari 2014

Sejarah Kesenian Tari Reog Ponorogo

Kesenian Reog Ponorogo sampai sekarang masih aktif dan di kenal dari seluruh masyarakat Indonesia bahkan wisatawan mancanegara. Reog merupakan kesenian asli warisan leluhur Indonesia yang berasal dari Kabupaten Ponorogo Jawa Timur.



         SEJARAH REOG PONOROGO
   
    Dahulu raja di kediri mempunyai putri yang amat sangat cantik yang bernama Dewi Ragil Kuning. Banyak pangeran ingin menjadi suaminya, salah satunya adalah pangeran dari Ponorogo yang bernama Raden Klono Sewandono. Oleh karena itu Dewi Ragil Kuning menjadi bingung akhirnya Dewi Ragil Kuning mengadakan sayembara. Yaitu menujukan pementasan yang belum pernah di lihat oleh Dewi Ragil Kuning dan kedua orang tuanya.
  Di sayembara itu ada 3 hal yang harus di penuhi. Yaitu :
 1.       1000 pasukan berkuda lengkap dengan penunggangnya
 2.       Arak –arakan yang memakai baju hitam dan kelihatan sangar
 3.       Dua kepala hewan dalam satu tubuh.

   Semua pun berlomba-lomba untuk memenangkan sayembara itu. Raden Klono Sewandono sudah memenuhi syarat pertama dan kedua. Waktu perjalanan menuju kediri. Raden Klono Sewandono dan rombongan dari Ponorogo di cegat oleh raja Singo Barong. Raja singo barong mengajak raden klono sewandono berkelahi. Pada saat itu radenklono sewandono yang marah menanggapi ajakan raja singobarong. Pada saat berkelahi tiba-tiba raja singo barong merasa gatal gara-gara kutu di rambutnya,ia pun memanggil dadak merak yang selalu bersamanya. Saat merak memakan kutu yang ada di kepala raja singo barong,pada saat itulah raden klono sewandono memenuhi sayembara yang ke tiga yaitu hewan berkepala dua dalam satu tubuh. Raden klono sewandono menyatukan merak dan raja singo barong. Raden Klono sewandono dan rombongan pun melanjutkan perjalanan menuju kediri dengan 3 syarat yang telah di penuhi. Sesampainya disana pertunjukan di pertontonkan dan Dewi Ragil Kuning beserta orang tuanya menyukai pertunjukan itu. Lalu Raden Klono Sewandono di tanya oleh ibu Dewi apakah nama dari pertujukan ini. Raden pun menjawab pertunjukan ini saya beri nama REOG PONOROGO karena kami berasal dari ponorogo.


PEMENTASAN SENI REOG

    Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping.
   Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar.
   Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya.
   Adegan terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa.




KONTROVERSI
    Tarian Reog Ponorogo yang ditarikan di Malaysia dinamakan Tari Barongan. Deskripsi akan tarian ini ditampilkan dalam situs resmi Kementrian Kebudayaan Kesenian dan Warisan Malaysia. Tarian ini juga menggunakan topeng dadak merak, topeng berkepala harimau yang di atasnya terdapat bulu-bulu merak, yang merupakan asli buatan pengrajin Ponorogo. Permasalahan lainnya yang timbul adalah ketika ditarikan, pada reog ini ditempelkan tulisan “Malaysia” dan diaku menjadi warisan Melayu dari Batu Pahat Johor dan Selangor Malaysia – dan hal ini sedang diteliti lebih lanjut oleh pemerintah Indonesia. Hal ini memicu protes dari berbagai pihak di Indonesia, termasuk seniman Reog asal Ponorogo yang berkata bahwa hak cipta kesenian Reog dicatatkan dengan nomor 026377 tertanggal 11 Februari 2004 dan diketahui langsung oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia. Ribuan Seniman Reog pun menggelar demo di depan Kedutaan Malaysia.












Daftar Pustaka :


Sabtu, 19 November 2011

Penyebab hilangnya lagu anak-anak di Indonesia

Hilangnya lagu anak di Indonesia berawal dari berkembangnya industri televisi yang cenderung lebih banyak menayangkan lagu-lagu dewasa. Sehingga anak-anak yang menyaksikannya juga secara sadar dan tidak sadar menghapal dan menyanyikan lagu-lagu tersebut.
Padahal lagu anak-anak sangat berguna bagi anak kecil Indonesia, pengaruh lagu anak-anak lebih baik ketimbang menyanyikan lagu dewasa.
Singkat saja, dahulu saya sangat menyukai lagu Sherina dan Tasya, lagu-lagu mereka merupakan penyemangat hidup saya hingga saat ini. Banyak pesan yang tersirat dalam lagu-lagu tersebut.
Apakah anak sekarang mengetahui lagu "kasih ibu, bintang kecil, aku anak gembala, dsb?" untuk yang mengetahui itu hanya 2:10 mungkin. Apakah kalian sebagai orang tua akan terus membiarkan anak-anaknya menghafal lagu dewasa?
Oleh karena itu marilah kita budayakan kembali lagu Indonesia, kembangkanlah lagu anak Indonesia agar anak-anak mengetahui makna yang tersimpan dari setiap lagu yang dahulu kita dengarkan tetapi untuk anak modern jarang dengarkan.